Terbaru

Jumat, 03 Juni 2011

Contoh bentuk komunikasi :


Media chat/chating (facebook, Yahoo masanger dll)= tempat beda waktu sama
MMS (multimedia mesage Service) = tempat beda, waktu beda
Video call = tempat beda, waktu sama
Face to face (komunikasi secara langsung = tempat sama, waktu sama
Telephone = tempat beda, waktu sama

Komponen Dasar Sistem Informasi Berbasis Komputer

1.       Pengertian Perangkat keras (Hardware)
Perangkat keras (hardware) merupakan salah satu element dari sistem komputer, suatu alat yang bisa dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung, yang mendukung proses komputerisasi. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan perangkat keras. Merupakan perangkat yang dapat kita lihat dan dapat kita sentuh secara fisik, seperti perangkat perangkat masukan, perangkat pemroses, maupun perangkat keluaran. Peralatan ini umumnya cukup canggih. Dia dapat bekerja berdasarkan perintah yang ada padanya, yang disebut juga dengan instruction set. Dengan adanya perintah yang dimengerti oleh mesin, maka perintah tersebut melakukan berbagai aktifitas kepada mesin yang dimengerti oleh mesin tersebut sehingga mesin bisa bekerja berdasarkan susunan perintah yang didapatkan olehnya.
      Contoh dari Perangkat Keras adalah :
1. Monitor : perangkat keras yang berguna untuk memvisualisasikan output dari    proses yang terjadi di PC,
      2. Keyboard : alat input terpenting yang digunakan untuk memasukkan karakter huruf, angka,      maupun perintah-perintah khusus ke komputer.
3. Motherboard : tempat melekatnya berbagai komponen komputer. Motherboard sebagai media komunikasi antara CPU, memory, BIOS, CMOS, perangkat video, perangkat suara, perangkat penyimpan data, Chipset, dan masih banyak lagi.
4. Memory : dimanfaatkan untuk menyimpan data secara sementara atau dalam jangka watu  yang lama. RAM adalah jenis perangkat yang sangat menentukan kinerja komputer. Pada saat pertama kali komputer dinyalakan proses yang terjadi adalah inisialisai semua perangkat dan selanjutnya informasi ini akan disimpan di RAM.
    RAM memiliki banyak fungsi, akan tetapi yang terpenting adalah menimpan hasil eksekusi    programdan sistem driver dari perangkat keras yang digunakan.
5. Harddisk : media penyimpanan yang dibangun dari satu atau lebih piringan metal yang diatur secara horizontal terhadap poros putaran piring tersebut.

2.   Pengertian Piranti Lunak (Software)
               Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan perangkat keras komputer.
      Contoh :
    *Perangkat lunak aplikasi (application software) seperti pengolah kata, lembar tabel hitung, pemutar media, dan paket aplikasi perkantoran seperti microsoft office atau OpenOffice.org.
    * Sistem operasi (operating system) misalnya Ubuntu.
    * Perkakas pengembangan perangkat lunak (software development tool) seperti Kompilator untuk bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti Pascal dan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu bahasa rakitan.
    *   Pengendali perangkat keras (device driver) yaitu penghubung antara perangkat perangkat keras pembantu dan komputer adalah software yang banyak dipakai di swalayan dan juga sekolah, yaitu penggunaan barcode scanner pada aplikasi database lainnya.[4]
    * Perangkat lunak menetap (firmware) seperti yang dipasang dalam jam tangan digital dan pengendali jarak jauh.
    *Perangkat lunak bebas (free ‘libre’ software) dan Perangkat lunak sumber    terbuka (open source software)
    * Perangkat lunak gratis (freeware)
    * Perangkat lunak uji coba (shareware / ‘trialware)
    * Perangkat lunak perusak (malware)

3.   Pengertian Basis Data (database)
Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau user.
      contoh :Microsoft SQL Server, Firebird, MySQL, Microsoft Access, FoxPro, Visual FoxPro.

4.   Pengertian Jaringan (network)
Jaringan adalah sebuah himpunan komputer yang dihubungkan dengan kabel sehingga komputer satu dengan komputer lainnya dapat saling komunikasi, bertukar informasi sharing file, printer, dll.
      contoh :
     1. Local Area Networking (LAN)
         Yaitu Jaringan yang dibatasi oleh area yang relative kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi.
2. Metropolitan Area Networking (MAN)
         Yaitu Jaringan yang lebih luas dari LAN, MAN biasanya meliputi area yang lebih besar seperti area propinsi, antar gedung.
3. Wide Area Networking (WAN)
         Yaitu Jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara-negara lain. Menggunakan sarana WAN, Sebuah Bank yang ada di Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam beberapa menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam Komunikasi Global seperti Internet.
5.   Pengertian Prosedur
Prosedur adalah kelompok pekerjaan pencatatan yang erat sekali hubungannya yang meliputi suatu sub fungsi daripada suatu fungsi tertentu. Kemudian prosedur juga dapat diartikan suatu urutan kegiatan klerikal yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu perlakuan yang seragam terhadap transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang.
Menurut. Ibnu Syamsi, SW (1994 : 16) mendefinisikan prosedur sebagai berikut :
“Prosedur adalah suatu rangkaian metode yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan suatu pekerjaan yang merupakan suatu kebulatan”.
contoh :booting, scanning, download, backup, cleanup, dll.

6.   Pengertian Pengguna ( orang )
       Pengguna / Orang dapat diartikan sebagai pengguna atau badan yang memanfaatkan jasa komputer.
Contoh pengguna: operator, administrator, atau programmer

Selasa, 24 Mei 2011

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA RSUD SUNAN KALIJAGA KABUPATEN DEMAK



TUGAS
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DOSEN PENGAMPU : IR. H. SUMIRIN MS

















DISUSUN OLEH :
SUMARTO
MM 11321080






 MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
TAHUN 2011

BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR  BELAKANG
Pada era globalisasi ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam             ( organisasi, manajemen dan sumber daya manusia ) serta harus mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan  untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan. Guna penyusunan perencanaan tersebut tentunya kebutuhan akan data dan informasi menjadi sangat penting artinya. Tanpa didukung data dan  informasi yang akurat maka proses perencanaan dan pengambilan keputusan akan menjadi sulit dan bahkan tidak tepat ( Farid, 2009 ).
Sistem informasi merupakan elemen vital dalam perkembangan sebuah organisasi/ perusahaan dimasa sekarang, namun salahnya sistem informasi bisa berakibat fatal, tidak hanya menyia-nyiakan investasi, juga tentunya menghambat pesatnya perkembangan dari suatu organisasi/perusahaan itu sendiri.
Sistem Informasi Manajemen ( SIM )  berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang sangat penting bahkan bisa dikatakan mutlak untuk operasional rumah sakit dengan tujuan untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen.
Rumah sakit merupakan organiasasi pelayanan terhadap masyarakat yang tidak hanya bertujuan memberikan pelayanan dari sisi kesehatan akan tetapi juga selalu berusaha untuk memberikan transparansi dan kecepatan billing / tagihan terhadap pasien. Tidak hanya rumah sakit swasta, rumah sakit pemerintah / rumah sakit daerahpun tidak mau kehilangan keperacayaan dari masyarakat, juga tentunya mempunyai misi memberikan pelayanan terbaik tidak hanya dari kesehatan akan tetapi dari keseluruhan bidang pelayanan.
Untuk itu guna menpermudah pihak manajemen dalam mewujudkan misinya itu sudah saatnya diera informasi yang serba cepat, dimana waktu, kecepatan dan segala transparansi sudah menajadi nilai tambah yang harus bisa diberikan oleh setiap manajemen organisasi / perusahaan termasuk rumah sakit guna memperoleh kepercayaan masyarakat. Hal ini bisa ditunjang dan diwujudkan dengan adanya sistem informasi dan untuk organisasi rumah sakit disebut sistem informasi manajemen rumah sakit.
Data yang akurat serta penyediaan informasi yang cepat, merupakan salah satu faktor penunjang kinerja pelayanan rumah sakit. Penyediaan dan pengelolaan data ini dapat dirancang, dibangun dan dikembangkan dalam sebuah sistem  informasi rumah sakit. Sistem informasi yang tepat bagi rumah sakit hendaknya dapat mengikuti pola dinamika rumah sakit, menjaga integritas data serta aman.
Dengan adanya suatu sistem yang sudah terkomputerisasi ini diharapkan pada era globalisasi dibidang kesehatan ini, sistem yang terbentuk nantinya akan sangat bermanfaat bagi pihak – pihak terkait  dalam  melakukan perencanaan maupun evaluasi. Juga dengan adanya sistem ini nantinya akan dapat untuk mendukung Sistem Informasi Kesehatan Nasional   ( SIKNAS ) dan Sistem informasi Kesehatan Kerja Daerah ( SIKDA )     
  
















BAB  II
TINJAUAN PUSTAKA


A.     PENGERTIAN
Sistem informasi adalah satu komponen penting untuk mencapai kesuksesan suatu perusahaan atau organisasi. Karena dasar tersebutlah sistem informasi tidak kalah pentingnya dengan komponen – komponen bisnis lainnya, seperti  akutansi, keuangan, manajemen operasi, marketing, dan manajemen sumber daya manusia ( Erwin, 2007 )
Sistem informasi manajemen rumah sakit adalah sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.
Sistem informasi manajemen rumah sakit sangat dibutuhkan karena menyangkut pengambilan keputusan yang pasti, cepat dan akurat. Informasi juga dibutuhkan dalam pengambilan kebijakan yang bersifat strategis. Manfaat yang paling terasa ketika  sistem informasi manajemen rumah sakit selesai di implementasikan adalah kecepatan penyelesaian pekerjaan – pekerjaan administrasi.

.      B.  MANFAAT SISTEM INFORMASI MANAJEMN RUMAH SAKIT
a.       Manfaat Umum
Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan :
·         Efisiensi
·         Kemudahan
·         Standard praktek kedokteran yang baik dan benar
·         Dokumentasi yang Auditable dan Accountable
·         Mendukung Pemasaran Jasa RS: Mutu, kecepatan, kenyamanan, kepastian, biaya, bahkan  gengsi pelayanan
·         Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit
·         Mendukung koordinasi antar bagian dalam rumah sakit
·         Meningkatkan akses dan pelayanan rumah sakit terhadap berbagai sumber daya, antara lain mitra usaha potensial seperi Pedagang Besar Farmasi, JAMSOSTEK, Instansi/Perusahaan  pemberi jaminan karyawannya, ASKES, dll
·         Meningkatkan profesionalisme manajemen rumah sakit :
1.  Setiap unit akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya;
            a.      Fungsi Pelayanan dan Informasi
b.      Fungsi Perawatan (medical care)
c.       Fungsi Penunjang/Supporting
d.      Fungsi Administrasi dan Keuangan
e.      Fungsi Pengawasan, dll
2.    Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian / unit dalam rumah sakit.
       Contoh:
1.         Unit Registrasi dengan Unit RM dalam hal Petugas RM dapat mengetahui secara real time pasien yang mendaftar di bag Registrasi.
2.         Unit Registrasi dengan Unit Rawat Jalan.
3.         Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit Apotik/Farmasi dalam hal Resep Online dan informasi lainnya.
4.         Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit Laboratorium, Radiologi, IBS, Gizi, Farmasi, dan Keuangan dan sebaliknya
·         Meningkatkan pendapatan rumah sakit.


      b.   Manfaat Operasional
     1.  Kecepatan
      Manfaat yang paling terasa ketika SIMRS tersebut selesai diimplementasikan adalah kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi. Ketika dengan sistem manual pengerjaaan tagihan kepada mitra/pihak ke-3, misalnya, memakan waktu sampai 1 bulan sejak pasien selesai dilayani, dengan SIMRS hanya memakan waktu 1-2 hari saja.  Kecepatan ini tentu saja membuat efektifitas kerja meningkat.   Pada awal pemasangan SIM, ketika aliran kerja belum lancar, peningkatan kecepatan belum terlalu terasa.  Namun ketika komitmen seluruh unit untuk tepat waktu memasukkan data dengan akurasi entri data yang tinggi dipenuhi, maka akan terasa sekali dampak dari SIMRS terhadap kecepatan kerja.  
                  2.   Akurasi
 Hal  lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu dengan sistem manual orang harus mencek satu demi satu transaksi, namun sekarang dengan SIMRS hal tersebut cukup dilakukan dengan membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan oleh SIM.  SIMRS juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi tertentu. Misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 kali pada hari yang sama, maka SIMRS akan menolaknya, SIMRS juga akan memberikan peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama dicatat 2 kali, hal ini menjaga agar user lebih teliti.
      3.  Integrasi
Hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMRS data tersebut cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban kerja adminstrasi dan menjamin konsistensi data.  Ilustrasi pada awal makalah ini merupakan gambaran proses integrasi pada beberapa unit layanan di rumah sakit.  
4.  Peningkatan pelayanan
         Pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan akuratnya pelayanan. Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan administrasinya, baik rawat inap ataupun rawat jalan. Hal yang sama juga dirasakan perusahaan pelanggan, dimana tagihan yang dikirim cukup akurat dan detil sehingga memudahkan analisa mereka.  
                  5. Peningkatan Efisiensi
          Bila sebelumnya, beban pekerjaan lebih ke arah klerikal, sekarang beban pekerjaan lebih ke arah analisa. Sebagai contoh, jika dahulu konsentrasi bagian penagihan adalah membuat tagihan, sekarang konsentrasinya lebih kepada umur tagihan itu sendiri.   Selain itu, karena kecepatan dan akurasi data meningkat, maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi berkurang jauh, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan utamanya.
         Tanpa SIM, perawat harus memasukan data standar asuhan keperawatan secara berulang-ulang dan sangat memakan waktu, tetapi dengan SIM, perawat hanya tinggal memasukan data diagnosa penyakit pasien, dan komputer yang akan mencetak laporan SAK untuk ditanda-tangani perawat.  
       6. Kemudahan pelaporan
Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat penting. Dengan adanya SIM, proses pelaporan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.
c.    Manfaat Manajerial
1. Kecepatan mengambil keputusan
Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan berdasarkan informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum lagi jika yang dibutuhkan adalah trend berdasarkan selang waktu tertentu (harian/mingguan/dsb), ini mengakibatkan keputusan yang diambil belum tentu sesuai dengan kondisi nyata.  Namun dengan SIM, informasi yang disajikan bersifat real time, bahkan kita dapat membuat tabulasi dari informasi tersebut sehingga informasi yang kita dapat sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan kita.
Hal ini tentu saja meningkatkan kualitas keputusan kita, di samping tentu saja berkurangnya waktu untuk mengambil keputusan.  
          2.   Akurasi dan kecepatan Identifikasi masalah
Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMRS memberi gambaran dari hari ke hari mengenai kinerja rumah sakit, maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat segera kita ketahui. Hal ini membuat identifikasi potensi masalah dapat dilakukan lebih dini, sehingga tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat segera disusun.  
3.  Kemudahan penyusunan strategi
Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik, karena SIMRS mampu memberikan data populasi dengan selang waktu tertentu, bahkan menyajikan kecenderungan datanya kepada kita. Ini tentu saja semakin menajamkan strategi yang kita susun.
d.   Manfaat Organisasi
1.  Budaya Kerja
Karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik ketepatan waktu maupun kebenaran data, maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah.
Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMRS dengan seluruh unit layanan. Sebagai contoh, jika unit registrasi tidak memasukkan data pasien yang akan berobat, maka unit layanan tidak mungkin dapat memasukkan layanan kepada pasien tersebut, dan kasir pun tidak mungkin menerima pembayaran dari pasien tersebut. Katakanlah semua unit sepakat untuk menangguhkan pemasukan datanya, maka keesokan harinya, manajer akan melihat penurunan trend pasien atau melihat ada pasien-pasien yang menggantung. Ada juga pengalaman menarik yang kami temukan dalam implementasi SIMRS di suatu Rumah Sakit, karena dasar perhitungan imbalan jasa medik untuk dokter dan perawat dihitung berdasarkan data transaksi yang ada di SIM, maka dokter yang berkepentingan dengan data tersebut menjadi supervisor data yang dimasukkan tanpa diminta. Implikasinya adalah, sedikit sekali data yang salah dimasukkan.  
 2.  Transparansi
SIMRS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data terpusat, artinya data-data yang digunakan oleh seluruh rumah sakit berada di bawah satu kendali. Misalnya untuk data tarif tindakan, unit layanan tidak boleh dan tidak bisa memasukkan atau mengubah tarif yang ada, data yang mereka masukkan hanya layanan yang diberikan kepada pasien sehingga manipulasi tarif tidak dimungkinkan.   Hal lain lagi, pendapatan setiap unit layanan terlihat dari laporan harian yang selalu dilaporkan kepada direktur. Dengan demikian setiap orang dapat melihat jalannya proses transaksi di rumah sakit dan secara tidak langsung juga turut mengawasi proses tersebut.  
3.  Koordinasi antar unit (Team working)
Karena seringkali data yang digunakan oleh unit layanan tertentu adalah milik unit layanan yang lain, misalnya kode perusahaan pelanggan adalah milik keuangan yang digunakan secara intensif oleh medrec, maka ketika terjadi perubahan terhadap data tersebut, unit yang bersangkutan akan mengkoordinasikannya dengan unit yang terpengaruh. Apabila hal ini tidak dilakukan maka dengan sendirinya akan terjadi kekacauan data referensi.  
4.  Pemahaman sistem
Apabila dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang mengetahui atau perduli dengan proses yang terjadi di unit lain, maka dengan adanya SIMRS hal tersebut terjadi dengan sendirinya. Ini karena seringkali untuk memahami aliran data sampai datang kepada unitnya, melibatkan berbagai unit lain. Ketika terjadi kesalahan setiap user berusaha mencari tempat terjadinya kesalahan tersebut agar bukan unitnya yang disalahkan. Efeknya adalah mereka menjadi paham bagaimana sistem di rumah sakit tersebut bekerja.
5.   Mengurangi biaya administrasi
Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya administrasi meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah sebaliknya, jika dengan sistem manual kita harus membuat laporan lebih dulu di atas kertas, baru kemudian dianalisa, maka dengan SIMRS analisa cukup dilakukan di layar komputer, dan jika sudah benar baru datanya dicetak. Hal ini menjadi penghematan yang cukup signifikan dalam jangka panjang.
Implementasi SIMRS tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan semua pihak yang terkait serta political will dari pimpinan rumah sakit maupun pemilik RS / Pemerintah. 
Apabila pekerjaan pengembangan SIMRS tersebut akan diserahkan kepada konsultan, maka kewajiban dan tanggung-jawab konsultan sebagai mitra kerja RS adalah harus secara profesional memberikan data dan analisa yang obyektif dan berupaya maksimal untuk keberhasilan implementasi SIMRS.








BAB  III
RENCANA PENGEMBANGAN

RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten  Demak terletak di Jln.Sultan Fatah No.669/50 Demak dengan status Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap dengan  Nomor HK.03.01/C.III/SK/1985/2010, Tanggal 26 Juli 2011.  Dalam rangka pengembangan RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak  perlu memahami Tugas Pokok, Tujuan Pelayanan, Fungsi ,Visi , Misi, dan Motto, Jenis Pelayanan, Analisis SWOT, Nilai – nilai  Organisasi dan Rencana Pengembangan.

A.       TUGAS POKOK
Rumah Sakit mempunyai tugas  pokok yaitu melaksanakan  upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil gunadengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan  secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.

B.        TUJUAN PELAYANAN
Tujuan Pelayanan  rumah sakit adalah meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Demak dan sekitarnya dalam bentuk upaya promotif, preventif dan kuratif dalam rangka meningkatkan derajad kesehatan masyarakat Demak.

C.        FUNGSI
        Fungsi rumah sakit adalah :
1.      Menyelenggarakan pelayanan medis
2.      Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis
3.      Menyelenggarakan pelayanan asuhan keperawatan
4.      Menyelenggarakan pelayanan rujukan
5.      Menyelenggarakan  pendidikan dan pelatihan
6.      Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
7.      Menyelenggarakan dministrasi  umum  dan keuangan
8.       Menyelenggarakan pemasaran rumah sakit dan rekam medis

D.       VISI, MISI DAN MOTTO
VISI
Menjadi rumah sakit kebanggaan masyarakat Demak dan sekitarnya tahun 2011

MISI
1.      Mengutamakan kepuasan pelanggan sesuai standar pelayanan rumah sakit
2.      Mengembangkan pelayanan trauma center dan rumah sakit jemput pasien
3.      Mengembangkan sumber daya manusia  berkelanjutan
4.      Menciptakan suasana dan lingkungan rumah sakit yang aman dan nyaman
5.      Menjalin kerja sama antar mitra kerja

MOTTO
Senyum Untuk Kesembuhan Anda ( SUKA )

E.        JENIS PELAYANAN RUMAH SAKIT
1.      Instalasi Rawat Jalan
Meliputi : Poliklinik  DOTS, Gigi, VCT/HIV/AIDS, Penyakit dalam, Kesehatan Anak, Kebidanan dan Penayakit kandungan, Bedah, Syaraf, Mata, THT, Penyakit Kulit dan Kelamin, Kesehatan Jiwa dan Rehabilitasi Medik
2.      Instalasi Rawat Inap
Meliputi : Ruang VVIP ( Anggrek ), VIP ( Wijaya Kusuma ), Penyakit Dalam ( Mawar) Anak ( Dahlia ), Bedah ( Kenanga ), Bersalin ( Melati ), Perinatal                     ( Bougenville ), ICU ( Intensive Care Unit ). THT. Mata dan Penyakit Syaraf     ( Sokka ) dan Ruang Khusus Pasien Jamkesmas dan Jamkesda ( Cempaka )
3.      Instalasi Gawat Darurat
Pengembangan trauma center, rumah sakit jemput pasien dan one day care
4.      Instalasi Radiologi
Pemeriksaan kontras dan non kontras, USG konvensional dan non konvensional 3 dimensi, Pemeriksaan EKG dan EEG

5.      Instalasi Laboratorium
Pemeriksaan : kimia klinik, hematologi klinik, urine rutin dan unit bank darah
6.      Instalasi Farmasi
7.      Instalasi Gizi
8.      Instalasi Intensif Care Unit
9.      Instalasi Bedah Sentral
10.  Instalasi Pemulasaraan Jenazah
11.  Instalasi Pemeliharaan Sarana
12.  Instalasi Pendidikan dan Pelatihan

F.         ANALISIS SWOT
1.      Kekuatan Internal
a.    Kualitas SDM memadai, status PNS
b.   Lokasi Strategis
c.    Subsidi Pemerintah
d.   Sarana dan prasarana memadai
e.    Tersedia jasa hasil kerja

2.      Kelemahan Internal
a.       Evaluasi dan pengawasan relative masih kurang
b.      Belum tersedia analisis beban kerja masing – masing unit / individu
c.       Koordinasi antar bidang dan unit masih kurang
d.      Komitmen dan kebersamaan masih kurang
e.       Pengelolaan keuangan masih menggunakan cash basic.

3.      Peluang Eksternal
a.       Meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan rumah sakit yang bermutu
b.      Adanya kerja sama dengan pihak ketiga
c.       Jumlah penduduk yang besar
d.      Adanya bantuan dana dari pemerintah propinsi dan pusat
e.       Meningkatnya tehnologi informasi yang cepat
4.      Ancaman Eksternal
a.       Berkembangnya kuantitas dan  kualitas pelayanan kesehatan swasta
b.      Daya beli masyarakat terhadap pelayanan kesehatan rendah
c.       Harga alat – alat kesehatan dan spare part mahal
d.      Perilaku masyarakat yang cenderung melanggar peraturan
e.       Berkurangnya minat masyarakat terhadap pelayanan kesehatan pemerintah.

5.      Strategi Strength Opportunity
a.       Peningkatan kompetensi
b.      Peningkatan inovasi pe layanan
c.       Peningkatan mutu pelayanan
d.      Peningkatan kemitraan dengan pihak ke tiga
e.       Peningkatan pemasaran

6.      Strategi Weakness Opportunity
a.       Peningkatan perencanaan dan pengawasan
b.      Peningkatan job analisis beban kerja
c.       Peningkatan komitmen dan kebersamaan
d.    Peningkatan koordinasi dan team work yang solid
d.       Peningkatan pengelolaan keuangan dengan sistem akuntasi

7.      Strategi Strength Treath
a.       Peningkatan manajemen rumah sakit
b.      Peningkatan efisiensi
c.       Peningkatan mutu pelayanan kepada pelanggan
d.      Peningkatan penegakan peraturan peraturan
e.       Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM

8.      Strategi Weakness Treath
a.       Peningkatan kinerja karyawan
b.      Peningkatan kenyamanan pelanggan dan karyawa
c.       Peningkatan kinerja rumah sakit
d.      Pengembangan fisik rumah sakit sesuai dengan master plan dan bisnis plan
e.       Perlindungan hukum terhadap pelayanan kesehatan

G.       NILAI – NILAI  ORGANISASI
        Nilai – nilai organisasi di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak meliputi :
a.       Kebersamaan
      Pegawai / karyawan dalam memberikan layanan kesehatan dilakukan dengan bekerja sama antar unit pelayanan
b.      Kejujuran
       Pegawai / karyawan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban senantiasa  didasarkan pada nilai kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan
c.       Keterbukaan
       Pegawai / karyawan mau menerima kritik dan saran dari berbagai pihak datangnya guna memperbaiki pelayanan rumah sakit
d.      Disiplin
       Pegawai / karyawan dalam menjalankan tugas dan kewajiban senantiasa taat dan patuh pada peraturan dan ketentuan yang berlaku
e.       Profesional
      Pegawai / karyawan memberikan pelayanan didasarkan pada standar pelayanan dan prosedur kerja pelayanan sesuai bidangnya masing – masing.

H.       RENCANA PENGEMBANGAN
        Rencana pengembangan RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak adalah :
a.       Restrukturisassi SOT sesuai BLU
b.      Membangun komitmen pada semua pihak
c.       Membuat payung hukum yang konstruktrif bagi perkembangan otonomi rumah sakit
d.      Perubahan sistim keuangan menuju pada efisiensi dan transparansi
e.       Perbaikan tata ruang dan fungsi
f.       Peningkatan image rumah sakit
g.      Peningkatan pengembangan Siatem Informasi Manajemen (SIM)
h.      Peningkatan Kualitas SDM
i.        Peningkatan kualitas pelayanan
j.        Peningkatan mutu dan jumlah peralatan
k.      Pengembangan jenis pelayanan
l.        Pengembangan pemasaran
m.    Pengembangan jaringan antar rumah sakit

























BAB  IV
GAMBARAN IMPLEMENTASI


Gambaran Implementasi dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di RSUD Sunan Kalijaga Demak terintegrasi terdiri dari beberapa sub sistem sebagai berikut :
A.    Front Office
1.      Modul Costumer Service
-          Panel antrian registrasi
-          Panel Informasi
-          Pengaduan
2.      Registrasi
-          Rawat jalan
-          Rawat Inap
-          Unit Gawat Darurat ( UGD )
3.      Informasi Pasien
B.     Pelayanan Perawatan
1.  Antrian Layanan
2.  Pelayanan UGD
3.  Pelayanan Instalasi Rawat Jalan / Poliklinik
4.  Pelayanan / Tindakan Rawat Inap
5.  Pelayanan Instalasi Bedah Sentral / Kamar Operasi
6.  Pelayanan Haemodialisa
7.  Pelayanan Rehabilitasi Medik dan Keterapian Fisik ( Ortesis dan Prostesa )
8.  Pelayanan Rawat Intensif ( ICU, PICU/NICU )
9.  Pelayanan Perawatan Lainnya
C.     Unit Pelayanan Penunjang
1.   Pelayanan Laboratorium
       -  Patologi Klinik
       -  Patologi Anatomi

2.      Pelayanan Radiologi
-          Radio Therapi
-          Radio Diagnostik
3.      Pelayanan Transfusi Darah
4.      Pelayanan Penunjang Lainnya
D.    Rekam Medik
1.         Rekam Medis Pusat
2.         Rekam Medik Rawat Jalan
3.         Rekam Medik Rawat Inap
4.         Rekam Medik UGD
E.     Manajemen Keperawatan
1.         Discharge Planning
2.         Asuhan Keperawatan
3.         Indikator Mutu Klinik
4.         Clinical Pathway
F.      Farmasi dan Logistik
1.      Farmasi / Apotik
2.      Logistik ( Inventory Medik dan Non Medik )
3.      Sistem Informasi Obat
G.    Pelayanan Umum
1.      Pelayanan Gizi
2.      Pelayanan Medical Check Up
3.      Pelayanan Ambulance
4.      Pelayanan Binatu dan Sterilisasi
5.      Pelayanan Forensik ( Kamar Jenazah )
6.      Pemeliharaan Sarana Medik
H.    Akuntansi dan Keuangan
1.      Karsir Pembayaran
2.      Pelayanan Piutang
3.      Mapping tariff layanan
4.      Remunerasi
5.      Inventarisasi Asset
6.      Akuntasi Keuangan
I.       Informasi Eksekutif
1.      Decision Support / Manajerial Report
2.      Indikator Pelayanan
3.      Visuliasasi Data/ Grafik
J.       Kepegawaian
1.      Kepegawaian
2.      Agenda Kegiatan
K.    Sistem Support dan Utility
1.      Data Administrator ( Periksa , Rubah dan Hapus )
2.      Setting Data Master
3.      Hak Akses atau Back Up dan Restore Data
L.     Portal Terintegrasi Rumah Sakit
1.      Portal Publik
2.      Portal Internal
3.      SMS Appliance















BAB  V
PRENUTUP


A.          KESIMPULAN
Rumah sakit merupakan sebuah institusi pelayanan kesehatan yang tidak berdiri sendiri. Secara eksternal rumah sakit senantiasa terkait dengan entitas – entitas luar seperti farmasi, pasien, asuransi dan  lain – lain. Sedangkan secara internal rumah sakit memiliki entitas – entitas seperti Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Penunjang Lainnya, dokter, paramedis dan lain – lain, dimana bagian – bagian tersebut tidak saling lepas. Setiap output dari satu entitas internal bisa jadi adalah input bagi entitas internal lainnya. Karena proses saling keterkaitan inilah sebuah sistem informasi yang padu dan komprehensif dibutuhkan.
Sistem informasi manajemen rumah sakit dapat meningkatkan kualitas / mutu pelayanan bagi masyarakat, menjadi alat koordinasi dan komunikasi yang efektif dan efisien, sebagai fungsi kontrol yang konsisten dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah.
Untuk mengembangkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung, dimana salah satu fasilitas pendukung tersebut adalah aplikasi tehnologi informasi dalam bidang sistem informasi manajemen rumah sakit.

B.           SARAN
Seiring perkembangan zaman dan tehnologi yang maju semakin pesat, serta tuntutan masyarakat yang tinggi terhadap pelayanan yang cepat dan tepat di rumah sakit dan untuk meningkatkan kinerja dan daya saing, efisiensi ( organisasi, manajemen dan SDM ) maka rumah sakit harus mampu mengambil keputusan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsive, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan,  maka penguasaan tehnologi mutlak diperlukan guna mendukung pelayanan tersebut. Untuk itu sebaiknya rumah sakit memiliki sistem informasi manajemen yang baik sehingga pemanfaatan tehnologi sistem informasi tersebut dapat diakses oleh semua pihak dengan mudah

DAFTAR PUSTAKA

1.      http://fulfat.wordpress.com/sistem  informasi  manajamen  rumah sakit, strategi, adopsi, tehnologi dan permasalahannya
2.      Profil RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak, Tahun 2010
3.      Kerangka Acuan SIMRS untuk RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak Tahun 2010
4.      http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem Informasi Manajemen












TUGAS SIM
OLEH SUMARTO
MM 11321080